Sunday, October 18, 2015

The Journey and it's Support System

Semua berawal pada akhir bulan Agustus 2014 dimana suatu perjalanan yang dinamakan "skripsi" itu harus dimulai. Semua disiapkan dengan baik. Hati yang patah, menjadi motivasi kuat untuk bisa lulus dengan cepat. Kala itu yang ada dipikiran hanya harus cepat-cepat meninggalkan kampus. Akuarium dibersihkan, bak-bak tandon diisi air, selang aerasi diatur sedemikian rupa, semua siap untuk menyambut ikan datang dari Sukabumi...

Sebenarnya pemeliharaan ikan sudah dimulai sejak bulan Ramadhan tahun 2014 itu, hanya saja ketika ikan mas ditinggal lebaran ke kampung halaman, hampir 70% dari mereka mati akibat kelaparan. Sehingga harus dimulai lagi dari tahap persiapan awal. Dan kali ini, tidak boleh gagal! Pikirku.

Manusia hanya bisa berencana, tapi tetap tuhan yang menentukan.

Tidak pernah terlintas dipikiranku bahwa tema penelitian yang kuambil ini sulit sekali. Berawal dari kehabisan ide, kebetulan ditawarkan oleh dosen pembimbing akademik, dan aku meng-iya-kan. That's all. Tidak pernah terlintas bahwa prosesnya benar-benar masyaAllah nikmatnya. Darimana aku harus memulainya agar kalian mengerti?! Baiklah, mari kita mulai dengan proses TPC (Total Plate Count). Praktikumnya mudah, iya mudah karena bahan dan alatnya telah disiapkan oleh asisten laboratorium. Coba deh rasain pada saat penelitian. Harus ke Lab. dari pagi untuk membuat media agar, dilanjutkan dengan autoklaf agar tersebut, autoklaf cawan petri (sebanyak sampel), sesudahnya dituang satu per satu, belum lagi pada 5 sore hari dimana kampus sudah sepi dan mulai gelap kalian harus mengambil sampel. Keesokkan harinya koloni yang tumbuh dihitung, lalu uji kualitas air di Laboratorium yang berbeda. Semua itu harus kalian lakukan sendiri. Iya, boleh bertanya tapi sebisa mungkin jadilah mahasiswa mandiri jika kalian ingin memiliki hubungan baik dengan rekan sesama penelitan, Sekali meminta pertolongan masih dapat ditoleransi, tapi kalau terlalu sering? Siapa yang mau?!.

Kamu baru bisa membaca halaman berikutnya ketika kamu telah selesai membaca halaman sebelumnya. 

Banyak hal yang aku pelajari selama penelitian ini, bukan hanya dari segi akademis tapi juga dari sisi-sisi kehidupan yang lain. Aku dituntut untuk belajar sabar. Aku kuliah sambil penelitian, selain sabar aku juga harus pintar mengatur waktu. Aku yang ceroboh ini juga berkali-kali diuji masalah ketelitian. Kecerobohanku membuatku jadi lama. Aku pikir bakteri golongan lain, saat kulaporkan dosen pembimbing langsung diminta pesan alat dan bahan yang menunggunya membutuhkan waktu 3 bulan, Ketika barang itu sampai, ternyata bakteriku kontaminan. Ulang lagi, diuji lagi, diidentifikasi lagi, ternyata kit nya seharusnya tidak harus beli. What a reckless me!

Aku ketika melakukan identifikasi bakteri dengan KIT Api

Hatiku perlahan-lahan memaafkan apa yang telah mematahkannya. Hatiku mulai mengikhlaskan apa yang seharusnya diikhlaskannya sejak lama. Tanpa dendam, tanpa syarat, dan tanpa niat terselubung. Sebagai gantinya, aku dipertemukan dengan dia. Seseorang yang beberapa tahun lalu namanya selalu kusebut-sebut di dalam blog ini. Kalau kamu masih ingat, namanya Dendi ngomong-ngomong. Ketika aku bertemu lagi dengannya, ternyata kala itu adalah perjumpaan yang pertama kalinya semenjak 2 tahun tidak bertemu. Tidak banyak yang beruba darinya, masih humoris seperti dulu, masih apa adanya, bedanya dia sudah menyandang gelar Sarjana dan telah memiliki toko perlengkapan futsal. Dan dia menepati janjinya: mengajakku ke Taman Safari Indonesia. Menemaniku penelitian, dari mulai pengambilan sampel, uji kualitas air di laboratorium, uji biokimia bakteri, mengajakku jalan-jalan ketika penelitianku tidak berjalan sesuai rencana, mendorongku supaya tidak takut untuk menghubungi dosen pembimbing duluan ketika terganjal masalah penelitian, dan menyemangati serta mendoakanku. Hingga aku sampai pada tahap seminar itu sungguh tidaklah mudah. Penuh dengan lika-liku, jatuh-bangun tapi Alhamdulillah aku memiliki support system yang sangat sabar dan penyayang, mereka mendoakan, menemani, mendorong untuk terus maju.

Ini adalah judul yang diseminarkan, namun ketika skripsi sudah jadi ada beberapa kata yang dihapus juga ditambahkan

Berfoto dengan Ibu Dosen Pembimbing 1 pada saat sesi informal dimana memberikan cinderamata dari Laboratorium Kesehatan Ikan, Selempang Aquaclturist dan Ikat Kepala dari BDP48

Berfoto dengan Bapak Dosen Pembimbing 2 pada saat sesi informal dimana memberikan cinderamata dari Program Alih Jenis Angkatan 1 BDP

Berfoto dengan LKI Warrior (sebutan untuk mahasiswa yang penelitian di Laboratorium Kesehatan Ikan) yang hadir pada seminarku.

Berfoto dengan sebgian adik-adik dari BDP49 yang hadir pada seminarku

Berfoto dengan mereka yang tidak sempat masuk saat aku seminar.


Ipmawan, Ines, Dian, Zia, teman-teman dari semasa Program Diploma yang masih menyempatkan datang

Terima kasih yaaa mas Dendi sudah hadir, membantu menyiapkan, mendoakan, menyemangati 

Alhamdulillah seminar terlewati dengan lancar, sampai pada komentar dosen pembimbing yang menyuruhku untuk uji ulang ke-12 sampel dengan primer yang berbeda. Agak sedih sih kala itu malah sampai menangis, tapi orang difoto tersebut mengingatkan "Jangan nangis, masih banyak yang mau foto sama kamu, kamu udah bisa sampai tahap ini tuh bersyukur" akhirnya aku hela airmataku dan aku melanjutkan hari dengan pulang ke rumah, karena hari ini bulan Ramadhan jadi tidak bisa meneraktir juga kan.

Manusia berencana, (lagi-lagi) Tuhan yang menentukan.

Perjalanan dari seminar sampai sidang aku lalui dengan mengulang sampel dengan primer yang berbeda. Agak dikejar deadline karena orang yang bersamaan tanggal seminarnya denganku adalah mahasiswa Program Jalur Cepat (Fast Tract Program) dari S1 ke S2, dosen pembimbing kami juga sama, hanya posisi 1 dan 2 nya saja yang switch. Sehingga "kalau bisa" aku nanti sidangnya bareng dengan dia. Aku dan dia seminar tanggal 18 Juni 2015 dan dia sudah menjadwalkan dirinya untuk sidang tanggal 29 Juni 2015. What a rush!

Bahan bacaanku kala mempesiapkan sidang

Sedangkan aku masih harus mengulang sampel, menambah bahan bacaan agar aku dapat menjawab semua pertanyaan dari dosen penguji skripsi, akhirnya aku memutuskan untuk sidang pada tanggal 7 Juli 2015 (beberapa hari sebelum akademik dan administrasi libur lebaran), kala meminta tanda tangan dosen pembimbing 1 dan 2 tiada masalah. Saat sudah di rumah ternyata masih banyak kekurangan pada draft skripsiku, sehingga tidak bisa dilaksanakan sidang pada tanggal tersebut. Libur lebaran membuat sidangku dapat dilaksanakan selambat-lambatnya tangal 29 Juli 2015. Duniaku seakan runtuh, besar harapanku untuk menyelesaikan studi dan segala tentangnya sebelum lebaran, supaya tenang. "Allah punya rencana lain yang lebih indah" kata mamaku saat kutelfon karena aku panik tiba-tiba dibatalkan sidangnya. Singkat cerita, aku baru sidang tanggal 3 September 2015. Lama sekali ya, satu hal yang aku pelajari adalah "Jalani saja, toh semua akan indah pada waktunya". Alhamdulillah saat sidang aku dikerjadi dan disuruh mengorek inforamasi dari orang yang membantuku mengerjakan sampel hingga keluar ruangan sidang, langsung nangis bombay makannya foto-foto pascasidang berikut mataku hampir bengep!

Berfoto dengan Desi dan Ines (temanku saat IKN47 hingga saat ini dia menjadi adik angkatan karena dia Program Alih Jenis 2) setelah sidang

Berfoto dengan Awan (temanku saat IKN47 hingga di Program Alih Jenis BDP, dan Widya (pacarnya) setelah sidang

Berfoto dengan Dian dan Kak Oci (mahasiswa Program Alih Jenis BDP 1) dan Hasan (mahasiswa Program Fast Track dan juga orang yang membantuku mengerjakan sampel seperti yang kuceritakan di atas) setelah sidang. Ruangan sidangnya kira-kira beginilah.

Sekali lagi, terima kasih yaaaa kamu atas waktu, doa, semangat dan semua-muanya

Alhamdulillah setelah sidang aku sudah dikejar deadline untuk bayaran SPP, hal ini menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk menyelesaikan studiku tepat pada waktunya. Aku harus menyelesaikan 13 persyaratan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang sudah ku cicil pada hari-hari sebelumnya. Salah satu hal yang menyenangkan adalah pada saat skripsi sudah di cetak dan layak untuk di sebar pada 6 pihak yang berkah menerimanya.

Aku, di kantin Dolpin dengan bangga menggenggam apa yang kurang lebih 1 tahun diperjuangkan

Pada penyelesaian proses pembuatan SKL papaku mengantarkan aku bolak-balik ke perpustakaan pusat, ke fakultas, ke gedung rektorat. Terima kasih ya, Pa.

Papaku saat sedang nyetir, dengan sabar menemaniku wara-wiri kala itu

Alhamdulillah, tidak henti-hentinya kuucapkan syukur pada Allah SWT. Janji Allah SWT pastilah baik, orang yang sabar, orang yang terus berusaha dan berdoa tak akan dikhianati oleh hasil. Aku memang bukanlah orang yang sempurna. Imanku masih naik dan turun. Kadang aku rajin sholat wajib sampai sunnah, kadang sholah wajib kutunda-tunda. Kadang semangat penelitianku menggebu-gebu, kadang tidak ada kemajuan sama sekali dan malah aku tinggal jalan-jalan. Maka dari itu hasilnya sesuai dengan apa yang aku kerjakan. Sewaktu Diploma aku tidak sempat membuat post-an tersendiri mengenai perjalananku dari Praktek Kerja Lapang (PKL), penyelesaian tugas akhir, mengantree saat daftar wisuda hingga hariku di wisuda. Kali ini, aku rasa aku perlu mengabadikannya. Melalui proses ini aku ingin semua orang yang sedang bejuang menggapai apa yang di cita-citakannya tidak mudah menyerah. Karena Allah akan mengabulkan permintaan kalian pada timing yang pas, sangat pas. Aku sewaktu SMA anak Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih ingat kan?! Saat ini telah menyelesaikan penelitian dengan tema yang sangat sains. Aku telah menyelesaikan sesuatu yang jauh di luar zona amanku. Sesungguhnya itu adalah arti sukses sebenarnya dalam hal ini. Pelajaran hidup yang berarti dimana teman yang baik diperlihatkan benar-benar baik atau hanya baik pada saat ada maunya, dimana aku dilatih untuk teliti, sabar, dan lebih menghargai waktu. Selamat datang di dunia pengangguran my Dean Dinda Januari Cipta (calon) Sarjana Perikanan, meskipun baru SKL kan belom resmi ya kalo belom wisuda hehehe. Maafkan yaaa kalau ada kata-kata yang salah, akhir kata kutambahkan, aku berhasil lulus dengan 24 bulan (sangat tepat kan) semua ini dari Allah SWT. Tiada daya upayaku melainkan atas pertolongan Allah SWT. Tetaplah berusaha, namun jangan sepelekan kekuatan doa.


Akhirnya pada bulan Desember nanti insyaAllah aku akan di wisuda, urutan 630 ini sangat penting karena lewat dari 1 hari daftarnya bisa-bisa sudah tidak bisa wisuda di Bulan Desember, mundur lagi.

Ciyeeeee dari nemenin susah sampe dapet senengnya juga yaa, terima kasih ya, kamu.