Wednesday, March 02, 2016

I got a job!

Hai, aku kembali. Aku kembali dengan ceritaku setelah menjadi seorang sarjana perikanan.
Aku, di depan logo IPB

Enak sih ya, judulnya udah bagus "I got a Job!". Tapi prosesnya?

OK, izinkan daku bercerita....

Izinkan aku memulai ini dengan sebuah peringatan. Ingat, perjalanan mencari pekerjaan seorang Fresh Graduate itu tidak segampang membalikkan telapak tangan. Ok, mungkin ada beberapoa orang di dunia ini yang "beruntung" belum lulus sudah ditawar perusahaan bagus. Tapi aku? Hemm dipanggil interview aja udah bersyukur.

Balik lagi ke ceritaku..

Sebelum lulus, diriku sudah mulai membuat Curriculum Vitae dan iseng-iseng melamar pekerjaan.

Penampakan Curriculum Vitae Dinda

Dari beberapa yang kudaftar, termyata ada beberapa yang lolos tahap administasi. Maksud dari lolos tahap administrasi ini adalah setelah mereka baca surat lamaran dan CV ku, mereka memutuskan untuk mengundangku menghadiri wawancara. Salah satunya adalah PT. Suri Tani Pemuka. Pikirku dalam hati, alangkah beruntung diriku, dikala banyak lulusan IPB yang bekerja tidak sesuai dengan bidang pendidikanya, aku malah dapat yang sesuai jalur. Aku datang ke Head Office di Jakarta, sebut saja Tebet. Saat interview pertama tak kusangka dari ketiga orang yang diundang, tiga-tiganya merupakan lulusan IPB. Aku, Fenty, dan kak Inayah. Singkat cerita kami lolos ke tahap selanjutnya, yaitu interview user. Hingga aku dan Fenty diundang lagi untuk melakukan psikotes. Kak Inayah tidak dipanggil lagi dikarenakan beliau bukan di jurusan yang merek inginkan. Kala itu posisinya sebagai peneliti di Laboratorium STP yang di Cianjur. Hasil psikotes tersebut kami berdua terima 2 minggu setelahnya. Dan hasilnya jeng jeng jeng

Apakah kalian dapat membacanya? OK, anggap itu penolakan pertama yang kudapatkan ehehe. Anehnya, baik aku dan Fenty sama-sama gak ada yang lolos hahaha.

Jiwa lulusan baru yang masih semangat dan membara membuatku tidak mudah menyerah. Selooow kalau kata anak jaman sekarang mah, banyak jalan menuju Roma ehehee. Banyak cara kulakukan untuk mendapatkan pekerjaan, salah satunya adalah dengan mengikuti Job Fair. Banyak pekerjaan yang membutuhkan karyawan. Namun, sangat disayangkan perusahaan yang membutuhkan seorang sarjana perikanan di Jobfair itu sangat sedikit, hampir tidak ada malah! Pada suatu jobfair, aku mendaftar sebagai reporter di salah satu Majalah Ekonomi dan Bisnis yang sudah tak asing lagi bagi Indonesia, SWA. Ya, dulunya majalah ini bermana SWAsembada, namun saat ini disingkat menjadi SWA. Aku beruntung, lagi-lagi aku lolos seleksi administrasi, bahkan lolos sampai pada jenjang interview user. Saat interview user inilah, aku tahu kalau diterima nanti aku akan ditempatkan di Pabrik Frisian Flag (on site) sebagai Copywritter yang menangani majalah bulanan perusahaan Frisian Flag. Setelah beberapa menit berbincang, aku diberitahu bahwa aku harus menyelesaikan tugas yang mereka akan kirim melalui email, hal ini sebagai bahan pertimbangan bagi mereka yang akan menentukan apakah aku cocok sebagai penulis atau tidak. Saat diberikan tugas tersebut aku masih dalam bayang-bayang penelitian. Kalian bisa bayangkan dosen pembimbing nyuruh cepat seminar, disisi lain aku ingin sekali mendapatkan pekerjaan ini. Alhasil aku baru membalas email mereka 4 hari setelahnya.


Dan akibat keterlambatanku tersebut, akhirnya cuma dijawab "Okay, thanks Dinda". Bagi yang belum mengerti, email seperti ini 90% tandanya "mohon maaf, Anda tidak diterima",

Pencarian kerja ini belum berakhir. Dan aku tidak hanya sekali mengikuti jobfair. Pada kesempatan job fair berikutnya aku mendaftar ke OTO Finance dan Mandiri Tunas Finance.
Keduanya lolos seleksi administrasi, hanya saja OTO hanya sampai interview awal, sedangkan Mandiri Tunas Finance sampai psikotes yang dinyatakan tidak lolos ke tahap Forum Group Discussion pada hari yang sama.
Pada kesempatan lainnya, aku lolos adminitrasi Bank DKI, dipanggil Performance Test dan tidak lolos.

Waduh, banyak juga ya ternyata, dan sebanyak itu gagal, sebanyak itu belum juga mendapat pekerjaan. Sampai aku tumbang dan di rawat di rumah sakit. Rasanya putus asa? Iya. Gimana nggak putus asa? Dari masih penelitian aja sudah sulit kalau kalian baca post ku yang The Journey and it's Support System kalian akan tahu bahwa perjalananku dari mulai penelitian hingga sidang memakan waktu 1 tahun. Lalu setelah lulus dan diwisuda ternyata masih berjuang, dan sulit, dan ditolak berkali-kali. Hingga pada suatu hari setelah keluar dari Rumah Sakit, nenekku berkata :

"Rejeki emang udah ada yang ngatur, tapi minta neng. Masih bujangan mah perbanyak puasa sunnah Senin-Kamis, sama bangun malem. Terus kalau bangun malem jangan cuma tahajud 2 rakaat terus tidur lagi. Tapi, sholat taubat 2 rakaat buat minta ampun, sholat hajad 2 rakaat minta deh tuh apa yang dimau, sholat tahajud 4 rakaat terus witir 3 rakaat. Minta neng, curhat sampai nangis. Allah nggak tidur, kok"

Ternyata, kata-kata nenekku tersebut membekas. Pelan-pelan walaupun sulit sekali bangun disepertiga malam, aku coba. Dalam hati, nenekku saja yang sudah tua bisa sampai terbentur tembok jalan ke kamar mandi untuk wudhu sempoyongan, tapi bisa. Masa aku yang sehat, masih muda, dan masih kuat nggak bisa. Ayo Dinda harus dimulai. Sampai-sampai entah dimana pernah baca sebuah tulisan :

"Manusia belum dapat dikatakan serius meminta sesuatu sebelum Ia bangun pada sepertiga malamnya"

Ah, menyentil sekali kata-katanya.  Setelah kucoba, benar saja, walaupun efeknya tidak langsung memberikanku pekerjaan, tapi hati ini terasa tenang. Karena, percaya tidak percaya, tekanannya seorang sarjana yang belum mendapat pekerjaan itu kuat sekali loh. Disatu sisi ingin beramal pada teman yang menikah (kondangan), teman yang melahirkan (menjenguk), dan teman yang ulang tahun (memberi hadiah). Tapi, disisi lain uang nggak punya, minta sama orang tua udah malu. Kamu akan ngerasa posisi dimana bangun dipagi hari itu sedih. Gusar. Tapi dengan bangun pada sepertiga malam, curhat kepada Sang Maha Pencipta, di situlah kamu akan mendapat ketenangan. Dan do'amu dikabulkan.......

Lowongan Pekerjaan di PT. Trouw Nutrition Indonesia

Suatu hari, seperti biasa semenjak sudah pada jadi sarjana banyak lowongan pekerjaan dishare di group WhatsApp, group Facebook, Line dan social media yang lain. Allah memberikanku kemudahan untuk selalu update setiap ada berita lowongan pekerjaan tersebut. Group Alih Jenis, Kak Gilang yang share kala itu.




Ini adalah interview ter-niat yang pernah kujalani dari beberapa interview lainnya. Kenapa terniat? Jauh banget bro soalnya di Cibitung, sampe bawa bekel. Bisa dilihat penanda jalannya aja udah luar planet semua itu. Saat tiba ditempat tujuan ternyata ndak sejauh yang difikirkan. Aku sampai terlalu cepat. Interview dijadwalkan jam 1 siang tapi aku sudah sampai dari jam 11. Setelah lapor ke satpam aku diperbolehkan masuk ke lobby dan lansung jatuh hati sama laboratoriumnya. Bersih, terang, dan hanya dilapisi kaca tebal jadi kegiatan di lab dapat terlihat dari ruang tunggu sembari aku mengisi formulir lamaran pekerjaan. Akhirnya aku dipanggil ke ruang meeting, diinterview oleh 2 orang bapak-bapak yang belakangan kuketahui merupakan HR Head dan User. Cas cis cus full bahasa inggris tak terasa sudah 1 jam waktu berlalu hingga mereka mempersilahkanku pulang.





Lampu hijau terasa ketika aku diminta mengganti pas photo di CV ku saat interview pertama berlangsung. Mereka (Head User & HR) menilai photo pada CV ku tersebut tampak jauh lebih tua dibanding ketika mereka bertemu langsung denganku. Kemudian, sehari sebelum interview kedua berlanjut, ada email masuk yang memintaku me-revise CV ku dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Lalu dijawab "see you tomorrow, please prepare for the next process". Keesokan harinya aku kembali datang untuk interview, kali ini menggunakan transportasi umum. Tak kusangka naik Agramas berdiri dari Ps.Rebo hingga rest area. Belum lagi ketika turun di gerbang tol Cibitung harus naik ojek sampai ke kawasan industri. "Mahal sekali ongkosnya kalau bekerja di sini", pikirku dalam hati. Ketika mereka memanggilku memasuki ruang meeting, ternyata firasat lampu hijau itu benar. Mereka bermaksud menerimaku. Hari itu juga aku langsung disuruh medical check up. Resepsionis memanggilkan taxi, aku berangkat, dan aku diminta kembali lagi untuk membicarakan salary package. Ketika aku kembali dari rumah sakit ternyata sedang ada sosialisasi di kantor. Sehingga aku harus menunggu sampai jam sholat ashar tiba. Tiba-tiba ada salah seorang karyawan menegurku,
👩🏻: mba mau sholat? Yuk bareng
👧🏻: mari mari
👩🏻: Anak baru ya?
👧🏻: hmm blm resmi bu, masih nunggu hasil MCU
👩🏻: oooh gt, rumahnya dimana?
👧🏻: di Depok bu
👩🏻: Lah deket itu mah. Saya di Tj. Barat. Ikut jemputan aja, kloter selatan.
👧🏻: Lho emang ada, Bu? Bukannya cuma ada jemputan ke Cawang?
👩🏻: yaelah kata siapa sih, udah ikut aja ntar saya yang bilangin ke supirnya
👧🏻: klo boleh tau meeting pointnya dimana ya bu?
👩🏻: di Lawson
👧🏻: Lawson mana, Bu?
👩🏻: Lawson depan Gundar Kelapa Dua situ
👧🏻: *dalam hati* Allahuakbar......... Itu kan, deket banget sama rumahku.
Jadi, salary package yang ditawarkan itu selain gaji (gross)+13, ada fasilitas jemputan, makan siang, thr, bonus, asuransi, dana pensiun, dll. Sungguh, jadi kerja di sini hanya bawa diri saja? tanpa ongkos? tanpa bawa bekel? dan tanpa berjejalan di kereta??! Alhamdulillah yaa Allah






Aku diminta datang dikarenakan pada tangal 16/12/15 aku izin cuti 1 hari tuk melaksanakan wisuda. Ternyata pada hari itu aku diminta ke ruangan HR Head tuk menandatangani kontrak. Langsung kufoto dan kuberi tahukan kepada Ibuku. Beliau mengatakan bahwa aku dan kakakku telah membuatnya bangga. Alhasil mau membuat terharu malah dibuat terharu. Katanya sih karena aku resmi mendapatkan pekerjaan, bahkan sebelum aku benar-benar diwisuda. Wah, Alhamdulillah akhirnya bisa membanggakan orang tua dengan hal sederhana. Seperti yang kukatakan sebelumnya, ini rejeki. Bukanlah suatu kebetulan kalau ada karyawan yang mau resign sehingga perusahaan tersebut membuka lowongan lalu aku yang diterima, melainkan Allah yang telah mengaturnya. Beliau berencana resign tanggal 25/11/15, lalu aku datang interview kedua pada tanggal 19/11/15. Dikarenakan aku harus belajar dari karyawan terdahulu mengenai jobdesk, system, dsb, maka aku diminta masuk pada tanggal 23,24, dan 25 November 2015. Pada hari-hari tersebutlah aku ditraktir Sop Janda khas Kawasan Industri MM2100 yang enak, dan juga kembali makan-makan pada saat farewell si karyawan yang mau resign tsb. Aku dengan diajari dari senior dan beberapa kali ditraktir saja sudah senang, ternyata masuk 3 hari itu dibayar. Tak lupa uang tersebut kupakai tuk meneraktir keluarga & pacar yang selalu mendoakanku, juga rekan sejemputan. Keesokan harinya, yaitu pada tanggal 1 Desember 2015, aku resmi menjadi bagian dari Skretting Indonesia, langsung dikasih seragam ehehe. Aku, yang tadinya semangat mendapatkan pekerjaan sesuai jurusan - gak semangat sampai cari ke seberang jurusan baik majalah maupu finance - hingga kembali mendapatkan pekerjaan yang Allah sudah tentukan untukku, sesuai dengan jurusanku. Mohon doanya yaaa semoga aku betah, bisa teliti bekerjanya, bisa cepat tanggap mempelajari hal-hal baru, aamiin yaa Rabbal alamiin.


Nah, begitu perjalanku dalam mencari pekerjaan. Tidak mudah, tapi lagi-lagi Allah memberikan sesuatu dengan timing yang pas. Tidak lebih cepatm tidak pula terlalu lama. Aku share cerita ini bukan untuk pamer atau menjatuhkan pihak manapun. Sungguh tidak ada maksut jahat. Aku share cerita ini hanya untuk menginspirasi kalian yang masih berjuang, tidak hanya dalam mendapatkan pekerjaan yang kalian inginkan, tapi juga mewujudkan impian-impian kalian yang lain. Ingat, usaha dan kerja keras itu perlu, tapi jangan pernah ragukan kekuatan do'a. 

Yours faithfully,
Dinda Januari Cipta