Sunday, April 04, 2010

you gotta listen
to your heartbeat when
there's nothing left
to find

The Tomorrow's Speech Script -,-


Tourism in Indonesia

Tourism in Indonesia is an important component of the Indonesian economy as well as a significant source of foreign exchange revenues. With a vast archipelago of more than 17,000 islands, the second longest shoreline in the world,  over 700 languages and tropical climate, nature and culture are both major components of Indonesian tourism.
Tourism in Indonesia is currently overseen by the Ministry of Culture and Tourism. International tourist campaigns have been focusing largely on its tropical destinations with white sand beaches and blue sky imagery. Beach resorts and hotels were developed in some Indonesia islands, with Bali island as the primary destination. Cultural tourism is also an important part of Indonesia tourism industry. Toraja, Prambanan and Borobudur temples, Yogyakarta and Minangkabau are popular destinations for cultural tourism, apart from many Hindu festivities in Bali. About 5 million foreign tourists have visited Indonesia annually since 2000.
However, tourism development had sometimes clashed with local people, that has created criticism over Indonesia's tourism industry. Most of the disputes were related over land possession, local traditions (adat) and the impact of tourism development to the local people. In another area, tourism industry in Indonesia faces major threats. Since 2002, several warnings have been issued by some countries over terrorist threats and ethnic/religious conflicts in some areas, which significantly reduces the number of foreign visitors. However, a number of international tourists have gradually increased since 2007.
Tourists Attraction are nature tourism (ex : Puncak-West Java and The Gili Meno Beach-Lombok) , dive sites (ex: the northern tip of Sulawesi Bunaken), Surf Breaks (ex: all the way along Sumatra, down to Nusa Tenggara, including Aceh, Bali, Banten, Java, Lombok, the Mentawai Islands, and Sumbawa), National Park (ex: Gunung Leuser National Park-Sumatra and Komodo National Park), Vulcanoes (ex: Mount Bromo), Cultural Tourism (ex: Borobudur Temple-Central Java),  and Metropolitan tourism (ex: Jakarta in the morning, Grand Indonesia shopping center, Pondok Indah Golf and Country club)
Besides tourist attractions, Indonesia also have variety of cuisine. The variety of cultures in Indonesia is reflected in the wide range of foods in the nation. Since the 15th century, many European traders have visited the archipelago to buy different kinds of spices, including black pepper and mace. In modern times, many cultures and countries have influenced the cuisine of Indonesia, such as the Western and Asian cultures. Many claim that this diversity has resulted in one of the most distinctive cuisines in the world.[26]
The main principle of almost all Indonesian food is halal. Rice is Indonesia's most important staple food. Most Indonesians eat rice twice a day, at lunch and dinner. The rice is usually served with a side dish, such as chicken, meats and vegetables. Although the meals are generally simple, the plentiful use of various roots, spices, grasses, and leaves adds flavour to most dishes. An Indonesian meal will often be accompanied by various condiments at the table, including sambal and kecap. Other main meals, such as potato, noodles, soybeans and wheat are common. The most common method for preparing food is frying, though grilling, simmering, steaming and stewing are also used.
Indonesian cuisine is also influenced by Western culture. The most obvious example is the presence of fast food companies in Indonesia, such as McDonald's, KFC and Pizza Hut.
So, come on visit Indonesia!
  

wish me luck, guys!

Saturday, April 03, 2010

Dad's Shirt

Foto yang di atas ini nih, yang gaya ngeditnya juga sama cuma di Film Effect terus di Illusion-in awalnya cuma iseng. Libur nih ceritanya, terus bingung mau ngapain, nyetrika udah, jemur juga udah, sarapan apalagi, udah daritadi kaleeee. Terus biasanya nih ya kalo bingung gini gue suka nyoba mix and match-in baju. Kali ini gue pake rok floral gitu (karena di edit jadi ngga keliatan bunga-bungaannya haha) terus atasannya pake kaos pink berenda dan di mix sama kemeja papa. Karena kotak-kotak kegedean jadi memberikan kesan penuh kalo gue yang make. Dan benar saja, waktu gue tanya Rio, dia bilang lebih suka yang ini dari semua foto yang gue tunjukin (yang luarannya beda-beda). It's totally different for me, being fashion stylish is one of my dreaming but it's like a whole new world. Buat yang berbadan kurus, selamat mencoba trik ini yaaaaa :)

Another Projects


just me, me, me and another me :)

Friday, April 02, 2010

Go Go Dinda Go!

Hey baby girl
you'll have your day to shine
Your prince will come with time
Don't you worry
now girl
Don't show those teary eyes
When you're supposed to find your happy ending

With all those tears flooding out of your eyes
You're too busy crying to look for the right guy
You gave up all before you gave love a try
And now you say you're miserable
Just end it die alone

Lagu ini hampir selalu bikin gue semangat dan merasa nanti bakal ada ko Nda orang yang bener-bener patut untuk lo tunggu even the prince isn’t him. Mungkin nanti saat lo kuliah (kan ketemu banyak orang baru tuh) atau mungkin saat lo kerja atau disuatu tempat yang enggak pernah lo sangka-sangka sebelumnya, who knows?
Apa yang udah lewat itu bukan untuk dilupain tapi lebih tepatnya untuk dijadikan pelajaran. Oke mungkin (kebanyakan mungkin nih syob kayanya?!) gaya pacaran gue yang kemarin itu salah, gue sama ex gue itu terlalu bersemangat dan terkesan meledak-ledak. Inget waktu gue pertama kali jadian? Hampir semua orang yang gue kenal gue pamerin gimana cara dia nembak gue terus kapan dia nembaknya (apalagi dia nembaknya pas gue ultah, kan special banget tuh), terus gue pamer udah pernah kemana aja sama dia—sampe ke Seaworld berdua naik Busway aja gue pamer—oke kalo ke Seaworld mah emang patut untuk dipamerin soalnya emang banyak ikan lucu waktu hari itu hehe, hemm terus pokoknya banyak deh yang gue pamerin. Terus inget betapa sibuknya gue setiap anniversary? Gue itu terlalu sibuk mikirin anniversary (hampir tiap pacaran begini nih) padahal belum tentu pacar gue juga mikirin. Gue korbanin waktu dan tabungan gue buat bikin sesuatu yang bisa diinget sama pacar gue, padahal kalo udah putus gini juga paling dibuang atau jadi pajangan gudang (ah malu deh kalo sampe ditemuin pemulung, kata-katanya gombal banget soalnya, segala ada we (L) each other-nya lagi -,-). Emm apalagi ya? Oh iya gue inget, gue agak-sedikit-(banyak-sih-sebenernya) melupakan pelajaran atau sekolah gue, ini mah bukan salah mantan gue itu ini emang salah gue sendiri (hampir tiap kali pacaran kan gue selalu memberikan perhatian penuh dan terfokus sama dia dia diaaaaa terus, makannya jadi susah berpaling udah kaya orang bego gini sekarang ngarep mulu) gue jadi bandel gitu suka nyuri-nyuri jam pelajaran buat cuma sekedar ke wc (kan sebelum moving class, kelas gue harus ngelewatin kelas dia mulu kalo ke wc haha norak banget ya) atau ke kantin (kalo ke kantin ada banyak jalan sebenernya, tapi gue pilih yang ngelewatin kelas dialah), malah untuk hal ini gue bukan cuma nyuri-nyuri jam pelajaran tapi juga kadang cabut 2 jam pelajaran sama temen-temen gue, aduh emang deh tahun kedua gue di seniour high suram banget, malah pernah nih ada satu kejadian, sekolah gue ngadain try out buat anak kelas XIInya (saat itu gue kelas XI) nah angkatan gue sama angkatan bawah gue secara otomatis jadi masuk siang karena kelasnya dipake (kan duduknya sendiri-sendiri syob) kebetulan gue sama ex gue tuh cabut (gue mah karaoke sama temen-temen gue, nah dia ke warnet sama temen-temennya—tapi karaokeannya sempet bareng sih terus misah hehe) kebetulan lagi harinya sama daaaaan kebetulan lagi hari itu lagi ada inspeksi (karena guru-guru tau gue pacaran sama ex gue itu maka mulailah kesalah pahaman itu) guru yang nelfon kerumah gue bilang gue lagi sama ex gue itu dan begitu pun sebaliknya yang guru bilang saat nelfon kerumah ex gue itu, dan semenjak itu gue mikir berulang-ulang kali kalo mau cabut dan semenjak itu juga Ibu dari ex gue itu membenci gue -,-. Lalu inget ga kalo hampir setiap dia pulang Lia gue sama dia selalu nonton? Hal ini sampe diprotes berulang kali sama ibunya dan bikin Ibunya tambah ga suka sama gue, yaaaaampun banyak banget kesalahan gue -_____-
Oh iya, yang diatas itu baru soal gaya pacaran, soal sifat gue kalo pacaran itu beda lagi. Gue manja, enggak sabaran, suka ngambek karena hal-hal sepele (biasanya kalo lagi kumat manja atau kangennya), gue selalu berfikiran negative, gue terlalu sensitive dan percaya apa kata orang, terus gue kalo udah minta harus diturutin (dia pernah nyeplosin gue sambil langsung narik tangan gue, dia bilang gini “ayo deh pergi, kamu mah harus diturutin dulu sih baru seneng” OH-MY-GOD gue langsung nunduk dan nangis, bukan hanya soal kata-katanya, masalahnya dia emang selalu-bersikap-amat-sangat-baik ke gue, gue kan bener-bener enggak nyangka kalo dia bakal langsung ngomel gitu—udah abis juga mungikin kesabarannya saat ngadepin gue—jadi tangisan gue lebih tepat mewakili rasa syok walaupun ada rasa sakit hati juga didalamnya), gue cemburuan (dia pergi mulu sama temen-temennya yang cowok aja gue cemburu), gue cengeng (dikit-dikit mewek aduh jelek banget dah adatnya), gue egois, gue bawel (gue bawel dalam banyak hal) gue hampir-seperti-bukan-tipe-cewenya-tau-ga-?, gue juga cenderung possesif kalo pacaran, pokoknya dia harus selalu sama gue gue dan gueeeee terus sampe akhirnya bosen kan tuh dia sama gue -,-
Heeeeem pokoknya banyak deh pelajaran yang bisa gue petik (wetsailah bahasanya). Pasti kalo ada orang (apapun itu, pria ataupun wanita) yang baca posting blog gue yang ini bakalan langsung ilfeel dan bilang gini dalam hatinya “yaaaaampuuun Dinda jelek banget sih adatnya, pantes ditinggalin dan mantannya itu lebih milih cewek yang baru—seandainya dia udah jadian ya sama cewek itu, soalnya gue juga enggak tau HA HA” (tuh kan gue lagi-lagi mikir yang negative-negative mulu) kayaknya banyak syeiton nih di sel-sel otak gue.
Banyak banget hal yang harus gue rubah, ini pengalaman, dan pengalaman adalah guru terbaik yang pernah ada. Maaf guys, ini adalah bahan introspeksi buat gue karena gue tau banyak orang diluar sana, yang sayang sama gue, yang mengharapkan gue untuk berubah, ini aja baru dari segi pacaran, belum ke segi gimana gue bergaul, gimana gue berteman, atau gimana gue ke keluarga gue, kalau ada yang baca ini kapanpun dimana pun dan suatu saat lo ketemu gue daaaaan gue belum berubah, tolong ingetin gue yaaaa. Semoga dalam beberapa tahun mendatang gue bisa jadi manusia yang lebih baik—yang sukses juga—Amin yaaa Rabbal alamiin, doain yaaaaaaa :D

Reff:
Love is a game that we all play
You're not gonna win if you don't partake
No one can make it for you
We'll help you on your way
Don't be afraid of falling down
Just get back up when you hit the ground
And when you find your man
You'll know he was worth the wait
—Lights Out Dancing “Worth The Wait”