Teruntuk seseorang yang
pernah berkata
“Aku akan selalu berusaha buat bahagiain kamu”dan
“Gak, aku nggak akan pernah nyerah buat nge-push kamu supaya kamu nggak gampang nyerah jadi orang”
Hallo, kamu.
Mungkin selama ini aku
ketus sama kamu, atau mungkin selama ini aku sering ngambek karena hal-hal yang
menurut kamu sepele. But, just so you know I try my best to let you know that I
love you.
Aku beruntung. Syukur
Alhamdulillah aku beruntung.
Semenjak kita “dipertemukan
lagi”, kamu banyak sekali berubah. Kamu jauh jauh jauh lebih perhatian dan
penyayang. Kalau masalah sabar itu relatif, ada kalanya kamu sabar ngadepin aku
(kalau lagi mood), ada kalanya juga kamu nggak sabar (contohnya kalau lagi
ngantri terus diselak sama orang lain hehe). Setiap kamu nepatin kata-kata kamu
yang aku kutip di atas, kamu buat aku terkagum-kagum.
Jujur, aku nggak sekuat
kamu. Aku rapuh. Aku pesimis.
Tapi, lihat Allah
pertemukan aku dengan siapa? Dengan kamu.
Kamu adalah orang yang
super optimis. Kamu melengkapi aku (InshaAllah, amin). Suatu ketika kita sedang
mencari alamat suatu rumah makan yang menyajikan mie instan terkenal (sebut
saja Indomie) sama persis dengan gambar yang ada pada kemasannya. Kita mencari
di aplikasi peta tapi nggak ketemu, entah karena battery hp kamu mau habis atau
kerena nggak ada koneksi. Alhasil, kamu – yang memang ekspernya jalan di
Jakarta – nyari di sekitaran alamat yang ditulis di akun Twitter rumah makan
tersebut. Jl.Kapten Tendean No.34, di SPBU Pertamina Mampang-Kuningan. Kita
sudah melewati jalan tersebut sebanyak 2 kali tapi tidak juga menemukan adanya
rumah makan yang dicari. Aku – si pesimis – mulai memberi ide “yaudah deh kita
pulang aja kalau emang nggak ketemu”. Dan apa yang terjadi kemudian? Kamu
memutar kemudi motor melewati satu jalan berbeda dan langsung ketemu terus
bilang “Kan udah aku bilang jangan cepat nyerah, tuh ketemu kan” sambil senyum.
Di lain kesempatan, aku
mengeluh karena software handphoneku tidak bisa di-upgrade dan kamu dengan
senang hati membantuku. Sudah download sampai dua kali namun koneksi terputus
ditengah-tengah proses sehingga yang tertulis hanya zero bytes. Aku, si
pesimis, seperti yang sudah-sudah berkata “yaudah kalau emang nggak bisa nanti
aja, aku ngantuk” dan langsung tertidur (saat itu kita berada di lantai atas
toko kamu karena komputer adanya di sana). Saat aku terbangun, kulihat proses
download sudah 800mb. Subhanallah, ternyata selama aku ketiduran tadi kamu
malah ngutak-ngatik komputer supaya bisa. Dan tidak hanya sampai disitu,
koneksi tidak terputus lagi hingga software berhasil diupgrade sepenuhnya. Kamu
bilang “Alhamdulillah, aku udah cek, handphone kamu asli, ada garansi sampai
tahun depan, dan sekarang udah diupgrade jadi ios 8.2” seperti biasa sambil
senyum.
Sebenernya, masih banyak
hal-hal yang mau aku ceritain tentang kamu yang selalu berusaha menepati
kata-kata kamu ke aku. Cuma aku takut kamu bosen bacanya. Aku hanya mau kamu
tau kalau aku bahagia ngabisin hari-hari aku sama, entah itu naik kereta, panas, desek-desekan, asal sama kamu aku seneng. Aku bersyukur kita dipertemukan lagi semoga yang bahagian seperti ini bisa awet, dan aku bangga banget bisa jadi orang
yang kamu sayangin. Alhamdulillah.
Terima kasih ya, untuk semuanya. Aku sayang kamu, Dendi.
No comments:
Post a Comment